Sabtu, 29 Oktober 2011

Kecoa dan si pujangga

Kecoa bilang. "Gak. Gue gak butuh kamus buat bilang kalo gue sayang sama elo dari awal gue tau elo. dan Gak perlu cari waktu tepat buat bilang itu. Gak butuh sarana lah. ngapain juga... ngomong langsung juga bisa kan. Malu? ya iyalah malu. Tapi, sayang itu dipendem lama lama jadi busuk."

Kan ceritanya, ada kecoa mati di atas meja. Loh kenapa kecoa? gatau ya.. pengen aja bahas tentang kecoa dan si pujangga (?)
Jadi gini, kecoa itu biasaya hidup di kandang yang dibuat seorang pujangga yang terkunci rapat. Awalnya kecoa itu senang, merasa di sayang di manja, namun lama kelamaan sang pujangga itu tak kunjung kembali ke rumah.
Si kecoa selalu nunggu.. kapan di bisa ketemu ama pujangga itu lagi.
Ternyata pujangga itu udah meninggal karena kecelakaan tragis yang dialami sepulang kantor. Kecoa itu belom sempet bilang ke pujangga itu kata terima kasih. kata sayang dan kata perpisahan.
Kecoa itu sayaang banget ama si pujangga. Karena kecoa itu tau, dia binatang yang menjijikan. tapi si pujangga itu tetep mau nerima dia, dan mau jaga dia dan rawat dia. ajak main dia, kasi makan dia dan selalu ada buat dia. Sampe sampe buatin rumah yang sekalipun terkunci, tapi si kecoa ngerasa aman..

Kayak apa yang kecoa bilang, harusnya dia bilang kalo dia sayang sama si pujangga itu dari awal. Well... dia sudah pergi. Dan benar benar sudah busuk. Busuk sudah. ya sudahlah..
yang penting kan si kecoa sempet tau rasanya di sayang dan di manjain layaknya seseorang yg berharga. sekalipun kalau kita tau apa itu kecoa? dia lah menjijikan.

Jadi buat teman teman semua........ kalo sayang itu bilang aja. Malu? urusan kedua.
-Sekian-

Sabtu, 08 Oktober 2011

tuhan ada

Pernahkah terbayang? Pernahkah terfikir? Pernahkah kau melihat ke belakang? Siapakah orang yang ada di belakang mu dan siapakah orang yang ada di hadapanmu?

Semua orang punya bayangan. Ya, memang.. Setiap orang punya ambisi dan imajinasi yang berbeda-beda. Tapi apakah kau mengerti tentang apa yang ku katakan?

Kau berjalan mengitari seluruh kawasan dimana tak ada roda berputar, dan hanya segelintir orang terbangun.
kau bertanya, "SIAPA AKU!!! TUHAN BERI AKU JALAN!!! AKU INGIN MATI SAJAAA!! TUHAN MEMBENCI SAYA KAN!!"

Apa yang kau katakan? kau membenci tuhan? Tuhan itu selalu ada kapanpun kau butuh... Namun ka tak menghiraukan tuhan.
Mati bukan menyelesaikan masalah, Karna MATI ITU KAU!
Kau lah masalah! Dan kau penyebab masalah!
Jangan hiraukan segalanya. Mulailah dari dirimu. Dan kau lah yang mengerti.
Tuhan ada di sekeliling kau berada..

Dengarkanlah..

Bagai saut tak bercurah suara tajam.
Berkata banyak didengarpun tidak.
Dihadapan setampang kesedihan merenggut menjauh.
Tak jua pola pikir, bagaikan merogoh kocek di dalam pesta hotel.
Penting kah?
TAK. TAK SAMA SEKALI

Inilah arti dari kesedihan merana dikucilkan?
Tak didengar walau sudah berkata.
Tak dianggap walau kau pun ada.
Kecuali siapapun yang berkata.
Aku disini. Dan aku berkata.

Mengharap kau buka lebar daun telingamu yang sudah rapuh diterpa kesunyian
Dan berharap kau menyahut dengan kata kata
"Aku. Ini. Milikmu."